Dari Hati untuk Aksi: The Art of Public Speaking & Wana Kaweruh Bersama Penyandang Disabilitas Bogor

Editorialbogor.Com|Bogor, 30 April 2025 – Yayasan Penyandang Disabilitas (YDP) Kota Bogor menjadi saksi pelaksanaan pelatihan inspiratif bertajuk “Dari Hati untuk Aksi: The Art of Public Speaking & Wana Kaweruh Bersama Penyandang Disabilitas Bogor”. Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat/LBK YDP, yang beralamat di Jl. Kedondong Blok C4 No. 5 Villa Citra, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara.

Pelatihan ini menghadirkan Rama Sastra Negara, S.Sn, seorang seniman dan pelatih komunikasi publik, yang menggagas metode unik dalam public speaking: Storytelling with Acting Method. Metode ini terbukti efektif dalam melatih kemampuan bercerita yang menyentuh dan ekspresif, terutama bagi kelompok disabilitas yang membutuhkan pendekatan komunikasi yang lebih personal dan menyeluruh. Rama didampingi oleh Faiz Jaya sebagai co-coach dalam pelatihan ini.

Dalam kegiatan ini, peserta dilatih untuk menyampaikan cerita secara emosional dan komunikatif, melalui pendekatan teatrikal yang menekankan ekspresi, intonasi, dan gerak tubuh sebagai bagian dari narasi. Metode ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri peserta, tetapi juga menguatkan identitas mereka sebagai individu yang mampu menyampaikan pesan dengan penuh makna.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari inisiatif Wana Kaweruh, sebuah kolaborasi multidisipliner yang terdiri dari Rama Sastra Negara, Cahyo Prio Nugroho, Dr. Titi Nurhayati, SKM, MKM, dan Desy Herawati, SKM, MH.Kes. Wana Kaweruh adalah ruang belajar terbuka yang berfokus pada pengembangan potensi individu melalui seni, ilmu kesehatan, dan pendekatan sosial humanistik.

Pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari pengurus yayasan. Hadir langsung Ketua YDP Kota Bogor, Yadi Nuryadi, Pembina Yayasan dari PPDI, Hasan Basri, serta Sekretaris YDP, M. Taufik Nurrochim, SE, Md.Kep. Mereka menyambut baik pelatihan ini sebagai langkah nyata dalam memberdayakan penyandang disabilitas melalui keterampilan komunikasi dan ekspresi diri.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga menjadi panggung perubahan—dari hati, menuju aksi.

Related posts

Leave a Comment