Jumantoro Terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Brebes, Soroti Minimnya Perhatian Pemerintah

Brebes, Editorialbogor.com

Haji Jumantoro resmi terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Brebes dalam pemilihan yang berlangsung Sabtu lalu. Dalam pemilihan tersebut, Haji Jumantoro memperoleh 9 suara, hanya berselisih satu suara dari pesaingnya, Agung Widodo, yang meraih 8 suara.

Dalam sambutannya setelah terpilih, Haji Jumantoro menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi Karang Taruna Brebes ke depan. Salah satu hal yang dikeluhkan adalah minimnya perhatian dari pemerintah daerah maupun pemerintah desa terhadap eksistensi dan peran Karang Taruna. Menurutnya, meskipun sudah ada regulasi yang mendukung, seperti Permensos Nomor 25 Tahun 2019, perhatian pemerintah masih belum maksimal.

“Permensos Nomor 25 Tahun 2019 sudah ada, namun implementasinya di lapangan masih kurang. Kami akan mulai dengan membenahi internal Karang Taruna terlebih dahulu, sesuai dengan Permendagri Nomor 18 Tahun 2018. Langkah pertama yang akan kami ambil adalah menyusun peraturan organisasi, sehingga hubungan antara Karang Taruna di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten bisa lebih harmonis,” jelas Jumantoro.

Ia juga menyoroti kurang harmonisnya hubungan antara Karang Taruna tingkat desa dan kabupaten selama ini, yang menurutnya menjadi salah satu faktor penghambat jalannya program-program kepemudaan. Dengan adanya perbaikan internal, diharapkan komunikasi yang lebih baik dapat terjalin antara para anggota dan pengurus Karang Taruna di semua tingkatan.

“Persaingan sudah selesai. Sekarang saatnya kita membuka komunikasi yang baik dan merangkul kembali seluruh elemen Karang Taruna. Kita harus bersatu untuk membangun potensi pemuda Brebes,” tambahnya.

Lebih lanjut, Haji Jumantoro menyoroti belum adanya penugasan khusus dari Karang Taruna Kabupaten untuk menyelesaikan permasalahan sosial di desa-desa. Menurutnya, meskipun Karang Taruna adalah lembaga sosial yang bertujuan menyelesaikan permasalahan sosial, tanpa adanya penugasan khusus, mereka tidak bisa berperan secara maksimal.

“Selama ini, tidak ada penugasan khusus dari Karang Taruna kabupaten untuk menangani permasalahan seperti kemiskinan atau mendata warga yang membutuhkan bantuan khusus, seperti DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Jika ada penugasan resmi, misalnya untuk membantu warga yang membutuhkan kursi roda, kami bisa bergerak lebih efektif,” ungkapnya.

Haji Jumantoro berharap ke depannya Karang Taruna Brebes bisa lebih berperan dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan meningkatkan kesejahteraan pemuda, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan desa.

Related posts

Leave a Comment