Jakarta, Editorialbogor – KETUA MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi hadirnya buku “Pikiran dan Ide Prof. H. Paiman Raharjo”.
Bamsoet menjadi saksi perjalanan kehidupan Prof. Paiman, yang mengawali karier sebagai tukang sapu, kemudian melanjutkan pendidikan hingga lulus S3 (program doktoral) di UNPAD, hingga akhirnya sukses menjabat sebagai Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama). Dia saat ini dipercaya sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Pemikir tetaplah pemikir meski ia menjadi orang nomer 2 di institusi pemerintah. Itulah Profesor H. Paiman Raharjo Wakil Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) penulis buku ‘Pikiran & Ide, buku tersebut diluncurkan sekaligus dibedah oleh beberapa pakar.
Acara bedah buku ‘Pikiran & Ide’ dikenalkan ke publik langsung oleh penulisnya, dan saat peluncuran dibuka Ketua MPR Drs. H. Bambang Soesatyo di gedung serbaguna Kemendes, jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Kamis, 4 Juli 2024.
Dihadiri oleh Wamen Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, Pj Gubernur Lampung, Samsudin, Sekjen HMI, pakar komunikasi, Prof. Drs Effendi Gazali, artis Vicky Prasetyo, dan beberapa kelompok relawan Jokowi.
Dalam sambutannya Ketua MPR mengatakan, bila ingin terus hidup menulislah, karena dengan menulis pikiran dan ide kita akan terus ada di tengah masyarakat. Dan bila kita ingin mengetahui pikiran murni seseorang bacalah bukunya, karena penulis tak pernah bohong saat menuangkan idenya di dalam bukunya.
“Saya senang bila hadir di bedah buku, karena saya jadi tahu apa yang dipikirkan penulisnya ketika membaca bukunya. Dan buku adalah pembawa pikiran dan budaya, seharusnya membaca buku ‘Pikiran & Ide’ 50 tahun lagi bukan hari ini, buku itu akan membawa pikiran saat ini dan budaya di 50 tahun kemudian”, ujarnya.
Ketua MPR berpesan, bermimpi jangan sampai disini tapi bermimpi lah yang lebih tinggi lagi, Prof. Paiman sudah menjadi Wakil Menteri tinggal selangkah lagi menjadi Menteri. Semoga tak lama lagi Profesor Paiman menjadi Menteri, arau Presiden setelah 2029.
Profesor Paiman mengatakan, buku karyanya tidak sistimatis, fokusnya berpindah-pindah, tapi bila dicernati folosinya buku ini mengantarkan kita ke gambaran kehidupan. Dan buku ini adalah kumpulan peecakapan dirinya dengan masyarakat, baik dengan ibu rumahtangga, satpam, pejabat negara, dosen dan banyak lagi yang diajak berdiskusi untuk negeri ini.
Profesor Paiman kelahiran Klaten 15Juni 1967, pernah menjadi tukang sapu dan kini menjadiGuru Besar dan Rektor Universitas Profesor Dr. Moestopo dan Komisaris OT. Pertamina Gas Negara (PGN).
Aktif di bidang sosial, politik, dan organisasi termasuk sebagai Ketua Umum Sedulur yang turut mengantar Jokowi terpilih sebagai Presiden dalam dua periode.
Profesor Paiman juga pencinta kuliner, ia berpendapat, sayang kalau hanya menikmati kelezatan makanan dan minuman tanpa mengenal sejarah menu-menu tersebut. Sejarah makanan dan minuman ditulisnya agar yang lain juga mengenal menu tersebut secara lebih jauh, bukan sekedar mencicipi.
Ia juga penggemar wayang kulit, maka ia sering ‘nanggap’ wayang, baik di desanya maupun di Jakarta di mana sekarang berdomisili.
Prof. Dr. H. Paiman Raharjo M.Si., M.M. adalah sosok yang tak hanya sukses di satu bidang, tetapi di berbagai dimensi kehidupan. Ia adalah contoh nyata dari seseorang yang berhasil meraih prestasi luar biasa dalam akademik, bisnis, karir pemerintahan, dan lainnya. Dalam sebuah wawancara eksklusif, beliau berbagi cerita inspiratif tentang perjalanan hidup dan keberhasilannya yang multifaset.
“Saya kira saya juga pernah diundang di Malaysia, diundang di Singapura untuk memotivasi ya terkait dengan keberhasilan saya,” ujar Prof. Paiman. “Saya enggak sukses dalam satu bidang. Bidang akademik, saya sudah mencapai. Sudah menjadi guru besar. Guru besar itu kalau di tentara, itu bintang empat. Kemudian saya juga menjadi panglima, yaitu menjadi rektor.”
Beliau juga menambahkan, “Di sisi lain, saya juga sukses dalam bisnis. Di karir pemerintahan, saya juga sukses menjadi wakil menteri. Itu sesuatu yang tidak mudah didapat oleh banyak orang karena jabatan-jabatan negara yang memang sangat sedikit.”
Prof. Paiman menekankan pentingnya kerja keras, pantang menyerah, sabar, berdoa, dan gemar bersedekah sebagai kunci kesuksesannya. “Saat saya sulit makan pun, ada orang minta makanan saya, saya kasihkan juga. Maka saya mendapatkan keberkahan,” kenangnya.
Dalam acara tersebut, salah satu sahabatnya, Vicky, juga memberikan pandangannya tentang Prof. Paiman. “Beliau seperti abang sendiri ya, tidak ada batasan karena profesi ataupun jabatan. Jadi mau entertain, mau politisi, mau apapun, saya lihat tadi ya, pimpinan eksekutif juga datang bersama-sama karena dukungan kimistri dari generasi pertemanan dan lain-lain,” kata Vicky.
Prof. Paiman juga dikenal sebagai seorang yang rendah hati dan penuh inspirasi. “Ilmu padi ya, semakin tumbuh, semakin bernilai, semakin dia merunduk,” ujar Vicky. “Beliau sering mengajarkan kalau kita direndahkan jangan merasa diri kita rendah diri. Kalau kita dikinggikan jangan sampai kita akhirnya menjadi tinggi hati.”
Prof. Paiman berbicara tentang pentingnya menjalani proses dengan jujur dan tanpa jalan pintas. “Kita harus kerja keras, mantang menyerah, sabar, berdoa, dan gemar bersedekah. Jangan-jangan jalan pintas, kita nyogok, kita nyuap supaya jadi PNS, supaya jadi polisi. Berproses. Kalau kita selesai melalui proses, kita tidak pernah berhutang budi sama orang lain. Kita tidak menyalahi ketentuan ataupun takdir,” tegasnya.
Selain kesuksesannya di berbagai bidang, Prof. Paiman juga dikenal sebagai seorang penulis produktif. Salah satu karyanya yang terbaru adalah buku berjudul “Pikiran dan Ide.” Buku ini merupakan kumpulan dari filosofi hidup yang beliau dapatkan dari berbagai obrolan dan pengalamannya.
“Setiap satu buku itu paling lama 6 bulan, saya sudah punya 21 buku, sekarang yang baru saya ini,” jelas Prof. Paiman. “Pikiran dan Ide karena dari obrolan-obrolan itu ternyata mengandung filosofi hidup. Maka saya jadikan pikiran dan ide. Ini loh cara mendidik anak yang baik itu seperti ini. Ini loh untuk mencapai kesuksesan itu seperti ini.”
Buku “Pikiran dan Ide” diharapkan dapat memberikan inspirasi dan panduan bagi banyak orang dalam mendidik anak, mencapai kesuksesan, dan menjalani kehidupan dengan prinsip-prinsip yang benar. “Kita harus kerja keras, mantang menyerah, sabar, kemudian berdoa dan gemar bersedekah. Ini loh kita cara memperoleh kesuksesan. Jangan-jangan jalan pintas,” pungkasnya. (Red/Dody)