Jakarta, Editorialbogor — Selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir, BUMN telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam transisi energi dari sektor transportasi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan signifikan sebesar 4.100% Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta.
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengungkapkan pada tahun 2019, Jakarta hanya memiliki 3 SPKLU. Namun, per Juni 2024, jumlah ini melonjak menjadi 126 SPKLU.
“Pertumbuhan ini mencerminkan komitmen kuat dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi menuju energi bersih” ungkap General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/6/2024).
Seiring dengan peningkatan infrastruktur pengisian daya mobil listrik, penggunaan kendaraan listrik di Jakarta juga meningkat secara signifikan.
Hal ini tercermin dari jumlah transaksi SPKLU di Jakarta terus bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2022, terdapat 9.002 transaksi. Tahun 2023, ada 41.384 transaksi. Pada Mei 2024 29.449 transaksi. Total transaksi selama tiga tahun terakhir mencapai 79.835 transaksi, masyarakat Jakarta semakin menunjukkan minat yang tinggi terhadap kendaraan listrik.
Selain itu, total konsumsi listrik untuk pengisian daya mobil listrik mencapai 1.686.657 kWh. Jumlah ini setara dengan penggunaan listrik rata-rata sebesar 400 kWh per bulan bagi 4.216 pelanggan di Jakarta.
“Pertumbuhan SPKLU yang pesat ini merupakan bukti nyata dari upaya kami dalam mendukung program pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Kami terus berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur yang memadai demi kenyamanan dan kemudahan pengguna kendaraan listrik,” ujar Lasiran.
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya akan terus memperluas jaringan SPKLU di seluruh Jakarta untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik dan mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kami optimis bahwa dengan dukungan yang berkelanjutan, Jakarta dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan,” ungkap Lasiran. (***)