Tanggerang, Editorialbogor- Artificial Intelligence (AI) menjadi pembicaraan saat ini. Berbagai pandangan terkait AI yang bisa berpikir dan bekerja, bahkan menjadi ancaman menggantikan peran manusia sebagai tenaga kerja terus berkembang. Menjadi hal penting bagaimana AI yang buat sebagian orang menimbulkan kekhawatiran jika disalahgunakan.
AI memiliki sejuta manfaat, pun berjuta kekurangan, seperti yang dibedah oleh PPM Manajemen melalui sharing session “Memanfaatkan AI dalam Mengikat Pelanggan” di Malacca Toast BSD beberapa hari lalu.
Terkait dengan gelaran acara yang diselenggarakan di BSD, Bryan David Emil Tilaar, salah satu Pengurus Yayasan PPM menjelaskan, “PPM Manajemen dalam perkembangannya selalu bertumbuh dan selalu ingin berkontribusi bagi Indonesia, salah satunya bertumbuh di wilayah yang disebut-sebut sebagai Greater BSD. Potensi untuk kolaborasi di sini sangat besar. Kita juga sudah melakukan investasi di sini sehingga kita sangat serius menjalin relasi untuk bisa memajukan negeri melalui jalur ilmu manajemen” ujarnya.
Bryan juga mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan renovasi di setiap lini yang akan menjadi tempat PPM Manajemen di Greater BSD. “Tempatnya sudah ada, kita sedang renov. Realisasi Kurang lebih di tahun ini. Untuk core bisnisnya kurang lebih sama, tentunya dalam perkembangannya kita lihat step by step. PPM Manajemen itu macam-macam lininya, ada Sekolah Tinggi, pengembangan eksekutif, pengembangan organisasi dan sebagainya.”
Di akhir pembicaraan, Bryan menegaskan bahwa PPM Manajemen dalam beberapa bulan ke depan akan hadir di BSD dengan forum-forum untuk menyosialisasikan apa itu PPM Manajemen melalui jalur sharing session dan sejenisnya yang bersifat ilmu terapan sehingga bisa dipakai dalam menjalankan bisnis para peserta yang hadir. Contohnya di acara yang bertajuk Expert Sharing Session yang diisi oleh Dosen PPM Manajemen Dr. Noveri Maulana SI.Kom MM. sebagai narasumber yang mengulas AI.
Noveri mengungkapkan, bagaimana pihaknya tidak bisa memungkiri bahwa AI saat ini sudah berdampingan hidup dengan manusia. “Kita tidak bisa menghindari itu, saatnya kita sudah harus adaptif. Apakah sangat penting? Ya, memang sangat penting. Namun di mananya kita akan implementasikan AI? Dari hulu ke hilir dalam dunia bisnis AI itu bisa disisipkan, bahkan bisa otomasi fungsi dalam bisnis. Kalau soal bisa sangat bisa sekali dan potensial,” ujarnya kepada awak media di Café Malaca Toas, BSD, Tangerang.
Lebih jauh Noveri memaparkan bagaimana PPM Manajemen melihat pengaplikasian AI untuk dunia kerja, yakni untuk mendorong berpikiran strategis. Dia mengungkapkan, ada kendala dari perusahaan-perusahaan dalam menerapkan teknologi AI di seluruh lini. Sebagai contoh, Middle Management dan Top Management kadang tidak satu bahasa dalam mengambil keputusan. Di situlah peran PPM Manajemen, untuk bersama membangun strategi yang fokus kepada transformasi. Di mana transformasi salah satunya bisa dengan melibatkan peran AI di dalamnya, tools (AI) yang bagaimana yang dipakai.
“Semua perusahaan dapat menggunakan dan mengembangkan produk AI. Kehadiran PPM Manajemen untuk membantu bertransformasi. Peran PPM Manajemen untuk melihat bersama-sama dengan tidak mengesampingkan peran manusianya. Jangan nanti sudah berinvestasi banyak, tetapi investasinya bodong,” pungkas Noveri. (***)