Romo Kefas Hervin Kecam Perbuatan Persekusi Mahasiswa DiTangsel

Tangsel, Editorialbogor – Persekusi yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap para Mahasiswa UnPam yang sedang melaksanakan  Ibadah Rosario di Kediamannya sendiri, adapun aksi Intoleransi tersebut terjadi dirumah Kontrakan yang berada di bilangan Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tanggerang Selatan, Minggu (5/5/2024).

Ketua Departemen  OKK Organisasi Belanegara LGMI  Kefas Hervin Devananda,S.Th.,M.Pd.K.mengecam keras  perbuatan persekusi tersebut.

Pria yang disapa Romo Kefas ini  menyatakan, “Saya mengecam keras tindak persekusi yang dilakukan  oleh sekelompok oknum terhadap  adik-adik Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang menjalankan Ibadahnya yang berada di Kelurahan Babakan Kecamatan Setu. Yang harus dipahami oleh semua warga negara Indonesia bahwa UUD 1945 sebagai dasar konstitusi negara kita telah  menjamin setiap  warga negara untuk memeluk dan menjalankan agama serta keyakinannya masing-masing tanpa paksaan dan tekanan,” ujar Romo Kefas kepada Media saat diwawancara di bogor, pada selasa (07/05/2024).

Menurutnya, Pria yang juga Politisi PSI ini mengatakan bahwa Aksi tersebut telah mencederai kerukunan umat beragama yang sudah diupayakan oleh pemerintah melalui Program Moderasi Beragama selama ini dan membuat kegaduhan serta tindakan provokatif  menebarkan kebencian atas nama agama oleh karena itu saya berharap Aparat Penegak Hukum mengambil langkah tegas untuk menangkap otak dan para pelaku perundungan tersebut sesuai Hukum yang berlaku tegasnya lagi .

“Oleh karena itu mari kita sebagai anak bangsa untuk selalu menjaga solidaritas sesama anak bangsa dan membumi kan pancasila bukan hanya sebagai jargon semata, akan tetapi saling menjaga dan merawat ke Bhinneka an ini sebagai kekuatan Bangsa, dan Pemerintah juga harus bertindak dengan tegas untuk melindungi hak warga negara dan mengayomi serta memberikan Jaminan keamanan bagi setiap warganya dalam menjalankan ibadahnya,” tegasnya.

Romo menagatakan, percayakan saja proses hukum yang sedang berjalan ini dan semoga kejadian ini adalah yang terakhir kalinya dan tidak ada lagi pelarangan atau tindakan persekusi atas nama agama dimanapun di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

“Peristiwa yang terjadi wilayah Tangsel ini tidak terjadi di wilayah lain, NKRI Harga mati,” pungkasnya. ( Red )

Related posts

Leave a Comment