Program Makan Siang Gratis Gunakan Dana BOS, Pengamat: Picu Peningkatan Angka Siswa Putus Sekolah

Jakarta, Editorialbogor – Munculnya wacana pengggunaan dana BOS untuk membiayai program makan siang gratis dari pemenang Capres (masih versi Quickqount) Prabowo-Gibran cukup menjadi perhatian publik hingga pengamat politik.

“Kalau benar realisasi program makan siang gratis yang dijanjikan oleh Prabowo-Gibran akan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), itu membuktikan bahwa keduanya gagal melaksanakan program yang dijanjikan pada masa kampanye,” ungkap Fernando Emas, pengamat politik dari Universitas Tujuh Belas Agustus 45 kepada media ini, Kamis (7/3/24).

Program BOS dimulai sejak tahun 2005 pada masa awal Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang prihatin terhadap fasilitas sekolah dan proses belajar mengajar yang begitu memprihatinkan akibat dampak otonomi daerah. Sehingga dibuat program untuk membantu sekolah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik karena melalui dana BOS meringankan biaya operasional sekolah yang sebelumnya ditanggung oleh masyarakat.

Dengan adanya dana BOS, lebih lanjut Fernando mengatakan, hal itu dapat membebaskan pungutan dan juga mengurangi angka putus sekolah. Sehingga kalau dana program makan siang gratis menggunakan dana BOS akan berdampak bagi manfaat yang selama ini dirasakan oleh sekolah dan masyarakat.

“Saya berharap realisasi program makan siang gratis tidak akan menggunakan dana BOS karena akan membebani sekolah. Selama ini operasional sekolah terbantu dengan adanya dana BOS, dengan adanya makan siang gratis menggunakan dana BOS akan berdampak bagi sekolah dan peserta didik,” jelas dia.

“Maka sekolah akan memikirkan sumber dana operasional sekolah yang selama ini terbantu oleh dana BOS. Maka sangat mungkin akan ada beban biaya tambahan bagi peserta didik karena adanya pungutan yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk membantu operasional sekolah,” masih kata dia.

“Maka akan sangat terbuka meningkat angka putus sekolah apabila hal tersebut terjadi. Termasuk kualitas mutu pendidikan akan menurun karena akan sangat besar dana BOS digunakan untuk program makan siang gratis,” tukasnya.

Fernando tidak menampik, dimana sekolah-sekolah swasta akan sangat merasakan dampaknya apabila dana BOS dipakai untuk merealisasikan program makan siang gratis karena selama ini untuk keperluan operasi sekolah sangat terbantu oleh dana BOS. Maka kualitas mutu sekolah swasta akan sangat mungkin menurun karena salah satu sumber dana operasional sekolah dialihkan untuk program makan siang gratis.

“Begitu juga dengan biaya sekolah akan mengalami kenaikan karena untuk menutupi biaya operasional sekolah yang selama ini dibantu oleh dana BOS. Sangat mungkin akan banyak sekolah swasta akan tutup karena akan kekurangan peserta didik dan tidak seimbang dengan kebutuhan biaya operasional sekolah yang harus dikeluarkan,” terang dia.

“Sehingga perlu kajian yang serius dari pemerintah yang akan datang untuk merealisasikan program yang ditawarkan pada saat kampanye sehingga tidak memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat dan juga sekolah. Harus diingat oleh pemerintah bahwa wajib belajar 12 tahun merupakan program yang harus terus dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk menyejahterakan masyarakat,” pungkasnya. (RDI)

Related posts

Leave a Comment