Bandung, Editorialbogor – Sosialisasi program bangga Kencana (PBK) bersama Mitra Kerja TA 2024 yang dihadiri oleh Syaeful Anwar, S.Sos, M.Pd selaku Widyaiswara ahli pertama BKKBN di Gedung Graha Sujono, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu, 4 Februari 2024.
“Kami sebagai anggota DPR RI melihat bagaimana fungsi-fungsi yang dilakukan oleh semua stakeholder penanganan kependudukan tersebut,” kata Anggota DPR RI, Dr.H.Cucun Ahmad Syamsurijal, S.Ag., MAP. saat menghadiri Sosialisasi.
BKKBN bukan hanya mengendalikan pertumbuhan penduduk, tetapi bagaimana melakukan sosialisasi dan penanganan Stunting.
Dr. H. Cucun Ahmad Syamsurijal S,Ag, MAP sangat mengapresiasi kader–kader KB yang mengawal masyarakat atau penduduk yang melakukan sosialisasi terkait soal kesehatan, anak-anak dan juga ibu-ibu hamil.
“Kita sangat mengaspriasi dengan langkah langkah bagaimana Program Bangga Kencana ini, yaitu pembangunan keluarga yang betul-betul mempunyai satu tahapan-tahapan program bagaimana kependudukan bisa dikendalikan kemudian juga keluarga berencana. Program acara ini menjadi sandaran pembangunan serta berfokus membina keluarga yang berkualitas,” jelas Cucun Ahmad Syamsurijal
Tambahnya, dia menjelaskan bahwa Para kader KB luar biasa cepat melakukan pengawalan kepada penduduknya. Mereka kader KB yang melakukan sosialisasi terkait bagaimana pentingnya program prioritas pemerintah dalam pembangunan SDM ini. Melalui penanganan kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi dan balita.
“Bagaimana kesehatan usia sekolah, penurunan stunting, pendidikan kualitas pendidikan, dan sebagainya,” ujarnya
Dengan demikian, betapa pentingnya peran seorang ibu, untuk itu ibu harus dijamin saat ketika mereka mengandung dipastikan gizinya dikonsumsi betul betul berkualitas sehingga, anak-anak yang dilahirkannya pun berkualitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Syaeful Anwar, S.Sos., M.Pd selaku Widyaiswara Ahli Pertama BKKBN Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja TA 2024 di Provinsi Jawa Barat ini program yang diperuntukkan dalam rangka mencegah Stunting.
“Jadi setelah diberikan komunikasi informasi harus sampai tereduksi terdidik dimana orang yang mau merubah pengetahuannya dan paham arah program Bangga Kencana, bagi dirinya dan keluarganya,” ujar Syaeful Anwar, S.Sos., M.Pd. (***)